Cara menentukan jenis Transistor PNP dan NPN
Cara menentukan Jenis Transistor Serta Menentukan Kaki Basis, Colektor, dan Emitor
Cara-Menentukan-Jenis-Kaki-Transistor -Transistor berasal dari kata transfer: mengirim dan resistor: menghambat atau menahan. Transistor dapat dinamai sebuah generator pembangkit dan penggerak pulsa pulsa atau gelembung-gelembung getaran serta membentuk getaran listrik yang berfasa tunggal. Oleh karena itu transistor mempunyai cara kerja sebagai berikut. Penggerak, pemodul, pengirim dan penyekat arus listrik dan frekuensi. transistor lebih dikenal sebagai penguat baik harus atau sinyal.
Jenis dan bagan transistor
a. PNP [ Positif Negatif Positif ]
b. NPN [ Negatif Positif Negatif ]
b. NPN [ Negatif Positif Negatif ]
Transistor baik dari jenis PNP maupun NPN mempunyai 3 elektroda, yaitu,
• Basis (B) : sebagai pengendali dan sebagai pintu masuknya sinyal input.
• Colektor (C) : sebagai pintu keluarnya atau output dari hasil proses transistor yang berupa frekuensi dan getaran listrik 1 kerasa atau searah titik hasil outputnya sesuai dengan inputnya
• Emitor (E) : sebagai pintu atau gerbang masuknya arus listrik.
• Basis (B) : sebagai pengendali dan sebagai pintu masuknya sinyal input.
• Colektor (C) : sebagai pintu keluarnya atau output dari hasil proses transistor yang berupa frekuensi dan getaran listrik 1 kerasa atau searah titik hasil outputnya sesuai dengan inputnya
• Emitor (E) : sebagai pintu atau gerbang masuknya arus listrik.
Kedua jenis transistor ini mempunyai kegunaan yang sama, perbedaannya hanya pada kutub pengarusnya saja.
- Transistor jenis PNP :
- Basis pada potensial negatif
- Kolektor pada potensial negatif
- Emitor pada potensial positif
- Transistor jenis NPN:
- Basis pada potensial positif
- Kolektor pada potensial positif
- Emitor pada potensial negatif
Untuk dapat menentukan jenis PNP atau NPN maka harus mengetahui terlebih dahulu basisnya titik kalau sudah mengetahui kaki basis nya sudah otomatis mengetahui jenis transistor nya, setelah itu baru menentukan kaki kolektor dan emitor nya.
Dua cara untuk menentukannya nya, yaitu Cara yang pertama dengan mengamati tanda-tanda petunjuk kaki kolektor yang biasa terdapat pada tubuh transistor itu sendiri. Kadang menggunakan titik atau koma pada ada kaki kolektor. Cara kedua dengan menggunakan multimeter sebagaimana mengukur dioda dengan tester. Maka cara menentukan kaki transistor basis kolektor dan emitor nya pun sama.
Dua cara untuk menentukannya nya, yaitu Cara yang pertama dengan mengamati tanda-tanda petunjuk kaki kolektor yang biasa terdapat pada tubuh transistor itu sendiri. Kadang menggunakan titik atau koma pada ada kaki kolektor. Cara kedua dengan menggunakan multimeter sebagaimana mengukur dioda dengan tester. Maka cara menentukan kaki transistor basis kolektor dan emitor nya pun sama.
Batas ukur tester pada x Ohm
Bila salah satu kaki transistor ditempelkan ke penyidik merah (+) dan penyidik hitam ke negatif (-) ditempelkan pada kedua kaki yang lainnya secara bergantian, posisi yang demikian ini jarum bergerak atau menunjuk.
Jika dibalik, penyidik hitam ditempelkan pada kaki yang semula ditempeli penyidik merah dan penyidik merah ditempelkan pada kedua kaki yang lainnya yang semula ditempeli menjadi hitam, dalam posisi ini ini jarum seharusnya diam atau tidak bergerak. Cara seperti ini dapat disimpulkan bahwa kaki transistor yang ditempel menjadi merah jarum bergerak dan ditempeli penyidik hitam Tak Bergerak adalah basis. Selanjutnya, kedua kaki transistor yang lainnya adalah kolektor dan emitor. Dengan demikian dapat diketahui pula bahwa transistor itu jenis PNP.
Cara ini juga dapat anda lakukan untuk mengetahui apakah transistor itu baik atau rusak titik jika gerak jarum tidak seperti ketentuan di atas, bisa dipastikan bahwa transistor itu sudah rusak itik untuk lebih meyakinkan bagus atau rusaknya transistor, pergunakan batas ukur pada nilai Ohm yang besar.
Bila salah satu kaki transistor ditempelkan menjadi hitam atau negatif, dan penyidik merah di positif ditempelkan pada kedua kaki yang lainnya secara bergantian, posisi yang demikian ini jarum bergerak atau menuju. Jika dibalik, penyidik merah ditempelkan pada kaki yang semula ditempeli penyidik hitam dan penyidik hitam ditempelkan pada kedua kaki yang lainnya, yang semula ditempeli penyidik merah, di dalam posisi ini Seharusnya jarum diam atau tidak bergerak.
Cara seperti ini dapat disimpulkan bahwa kaki transistor yang ditempeli penyidik hitam jarum bergerak dan ditempeli menjadi merah Tak Bergerak adalah basis titik selanjutnya kedua kaki transistor yang lainnya adalah kolektor dan emitor. Maka dari itu dapat kita simpulkan bahwa transistor itu jenis NPN.
Cara ini juga bisa dilakukan untuk dapat mengetahui apakah transistor itu dalam keadaan bagus atau rusak titik jika gerak jarum tidak seperti ketentuan di atas, dapat dipastikan bahwa transistor itu dalam keadaan rusak titik untuk lebih meyakinkan bagus atau rusaknya transistor pergunakan batas ukur pada nilai Ohm yang besar.
Ada juga jenis transistor yang pengukurannya berbeda dengan cara pengukuran di atas, Misalnya transistor pada horizontal output televisi.
Untuk menentukan kaki kolektor dan emitor nya adalah dengan memperhatikan secara seksama penunjukannya seperti cara diatas titik kolektor nilai hambatannya lebih kecil dari nilai hambatan emitor.
Pengukuran dengan multimeter tanpa menggunakan alat bantu untuk mengetahui kaki kolektor dan emitor tidak akan bisa dilakukan, dan kalau bisa sangat sedikit sekali, sebab antara emitor dan kolektor bisa dikatakan penunjuknya sama oleh karena itu perlu yang namanya multimeter digital. Cara yang paling benar untuk mengetahui kaki kolektor dan emitor yaitu, dengan menggunakan alat bantu resistor.
Jika dibalik, penyidik hitam ditempelkan pada kaki yang semula ditempeli penyidik merah dan penyidik merah ditempelkan pada kedua kaki yang lainnya yang semula ditempeli menjadi hitam, dalam posisi ini ini jarum seharusnya diam atau tidak bergerak. Cara seperti ini dapat disimpulkan bahwa kaki transistor yang ditempel menjadi merah jarum bergerak dan ditempeli penyidik hitam Tak Bergerak adalah basis. Selanjutnya, kedua kaki transistor yang lainnya adalah kolektor dan emitor. Dengan demikian dapat diketahui pula bahwa transistor itu jenis PNP.
Cara ini juga dapat anda lakukan untuk mengetahui apakah transistor itu baik atau rusak titik jika gerak jarum tidak seperti ketentuan di atas, bisa dipastikan bahwa transistor itu sudah rusak itik untuk lebih meyakinkan bagus atau rusaknya transistor, pergunakan batas ukur pada nilai Ohm yang besar.
Bila salah satu kaki transistor ditempelkan menjadi hitam atau negatif, dan penyidik merah di positif ditempelkan pada kedua kaki yang lainnya secara bergantian, posisi yang demikian ini jarum bergerak atau menuju. Jika dibalik, penyidik merah ditempelkan pada kaki yang semula ditempeli penyidik hitam dan penyidik hitam ditempelkan pada kedua kaki yang lainnya, yang semula ditempeli penyidik merah, di dalam posisi ini Seharusnya jarum diam atau tidak bergerak.
Cara seperti ini dapat disimpulkan bahwa kaki transistor yang ditempeli penyidik hitam jarum bergerak dan ditempeli menjadi merah Tak Bergerak adalah basis titik selanjutnya kedua kaki transistor yang lainnya adalah kolektor dan emitor. Maka dari itu dapat kita simpulkan bahwa transistor itu jenis NPN.
Cara ini juga bisa dilakukan untuk dapat mengetahui apakah transistor itu dalam keadaan bagus atau rusak titik jika gerak jarum tidak seperti ketentuan di atas, dapat dipastikan bahwa transistor itu dalam keadaan rusak titik untuk lebih meyakinkan bagus atau rusaknya transistor pergunakan batas ukur pada nilai Ohm yang besar.
Ada juga jenis transistor yang pengukurannya berbeda dengan cara pengukuran di atas, Misalnya transistor pada horizontal output televisi.
Untuk menentukan kaki kolektor dan emitor nya adalah dengan memperhatikan secara seksama penunjukannya seperti cara diatas titik kolektor nilai hambatannya lebih kecil dari nilai hambatan emitor.
Pengukuran dengan multimeter tanpa menggunakan alat bantu untuk mengetahui kaki kolektor dan emitor tidak akan bisa dilakukan, dan kalau bisa sangat sedikit sekali, sebab antara emitor dan kolektor bisa dikatakan penunjuknya sama oleh karena itu perlu yang namanya multimeter digital. Cara yang paling benar untuk mengetahui kaki kolektor dan emitor yaitu, dengan menggunakan alat bantu resistor.
Berikut cara menentukan kaki transistor jenis NPN dan PNP:
Transistor jenis NPN basis penyidik daftar hitam, kolektor penyidik merah, emitor penyidik merah.
Transistor jenis PNP, basis penyidik daster merah, kolektor penyidik hitam, emitor penyidik hitam.
Untuk lebih mudahnya dalam menentukan jenis transistor dan kaki basis kolektor dan emitor nya, perhatikan nomor seri dan bentuk transistor pada gambar berikut.
Transistor jenis PNP, basis penyidik daster merah, kolektor penyidik hitam, emitor penyidik hitam.
Untuk lebih mudahnya dalam menentukan jenis transistor dan kaki basis kolektor dan emitor nya, perhatikan nomor seri dan bentuk transistor pada gambar berikut.
Oke teman-teman, itulah tadi jenis-jenis transistor yang dapat saya jelaskan serta cara pengukurannya, untuk alat-alat zaman sekarang saya rekomendasikan pengukuran memakai multimeter digital, selain lebih mudah juga lebih teliti.
Komentar
Posting Komentar