Cara Menggunakan Multimeter, [ Elektrokatoda ]

Berikut Cara Menggunakan Multimeter Atau Tester Serta Memahami Fungsinya.


Cara menggunakan Multimeter


Multimeter juga sering sering disebut 

dengan kata Tester dan Avometer. 

- A : Ampere, satuan kuat arus.

- V : Volt, satuan tegangan.

- O : Ohm, satuan tahanan/hambatan.

- I : Arus

- P : Daya

- R : Hambatan

- W : Watt

Multimeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus tegangan dan hambatan.

Cara membaca dan menggunakan multimeter.

1. Tegangan atau Volt (V)

Cara membaca atau mengukur tegangan AC dan DC adalah sama perbedaannya hanya terletak pada batas ukur dan skala. 

Arus AC pada batas ukur dan skala AC dan arus DC pada batas ukur dan skala DC. 

Skala tempat membaca besar kecilnya tegangan sesuai dengan petunjuk jarum, di dalam skala tertera nilai tegangannya.

 misal batas ukur 50 volt , berarti batas ukur atau kemampuan menunjukkan tegangan 50 volt. 

Tegangan yang lebih nilainya dari 50 volt, jika diukur dengan batas ukur 50 maka tester akan rusak.

batas ukur 250 jika batas ukur 250 maka batas pengukuran maksimal adalah 250 volt lebih dari itu tester akan rusak.

 garis lengkung yang ada di tester merupakan skala.

 dan di garis melengkung inilah membaca nilai-tebal atau besar merupakan batas skala dan dalam setiap skala ada strip-strip kecil.

Jumlah skala 10 dan jumlah strip dalam skala ada 5, termasuk garis tebal atau skala.

Di sekitar skala itu telah tercantum data atau nilainya berupa angka-angka yang akan dipergunakan untuk menghitung atau membaca hasil pengukuran. 

batas ukur 10 tempat membacanya pada deretan angka 10 pada skala, batas ukur 50 tempat membacanya pada deretan angka 50 pada skala batas ukur 250 tempat membacanya pada deretan angka 250 pada skala.

batas ukur 10 nilai setiap skala 1 dan nilai setiap satu strip kecil 0,2, batas ukur 50 nilai setiap skala 5 dan nilai setiap satu strip 1.

batas ukur 250 nilai setiap skala 25 dan nilai setiap 1 strip kecil 5.

Jikalau di jumlah jumlah nilai setiap Skala atau nilai setiap stripstri akan sama dengan nilai batas ukurnya.


Nilai setiap 1 skala: 

batas ukur 10 : 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10.

Batas ukur 50 : 5,10,15,20,25,30,35,40,45,50.

Batas ukur 250 : 25,50,75,100,125,150,175 dst.

Nilai ganjil seperti :
1,3,5,7,9,15,25,35,45,75,125,175,225 tidak dicantumkan dalam multimeter.

 lebih tepatnya dalam membaca nilai pengukuran dalam multimeter adalah dengan rumus sebagai berikut :


BATAS UKUR  X  PENUNJUKAN
SKALA

Misal:
Batas ukur X 50 Volt, jarum penunjuk pada angka 2 lebih dua strip, maka cara menghitungnya:

50 (batas ukur) : 10 (jumlah skala) = 5 
Yang berarti setiap skala nilainya 5.

5 (nilai satu skala) : 5 (jumlah strip dalam satu skala) = 1.
Artinya,satu strip dlm 1 skala nilainya 1.

Jadi dapat dipahami, 2 x 50 : 10 = 10, karena lebihnya dua strip dan setiap strip nilainya 1
Sehingga jumlah penunjuknya 10+2= 12 volt.

Sebelum mengukur tegangan, terlebih dahulu perkirakan V yang akan diukur baru memilih batas ukur.

Misal perkiraan tegangan yang diukur 12 volt AC atau DC, maka batas ukur menggunakan X 50 AC/DC. 

Kesalahan dalam memilih batas ukur dapat menyebabkan multimeter cepat rusak.

terlebih lagi jika yang akan diukur itu tegangan yang menggunakan batas ukur Ohm, maka multimeter akan langsung rusak.

Mengukur tegangan AC boleh dibolak-balik, penyidik tester yang merah dan yang hitam, karena tegangan AC tidak punyaku untuk dan tetap.

 sedangkan mengukur tegangan DC tidak boleh dibolak-balik.

penyidik merah tempatkan pada positif (+)  dan penyidik hitam tempatkan pada penyidik negatif (-).

2. Hambatan / Ohm .


Mengukur nilai hambatan untuk mengetahui seberapa banyak nilai hambatan suatu benda atau komponen. 

Pengukuran menggunakan Hambatan / Ohm dapat digunakan untuk mengukur selain arus atau tegangan. 

Jika digunakan untuk mengukur tegangan atau arus maka tester itu akan rusak seketika. 

Harus sangat diperhatikan dengan jeli bagaimana cara membacanya sebelum digunakan. 

Skala tempat membaca Ohm ada pada bagian atas papan skala, dan juga telah dicantumkan jumlah nilainya.

Batas ukur =  jumlah pengali batas ukur penunjuk jarum.

Misal batas ukur 50 Ohm, jarum menunjuk pada angka 10,berarti 50 x 10 = 1000 Ohm = 1 kilo Ohm.

Langkah awalnya tempelkan kedua jarum tester, lalu atur jarum penunjuk sampai ke angka 0 Ohm.

Cara mengukurnya :

X 1 Ohm untuk mengukur 0 - 100 Ohm

X 10 Ohm untuk mengukur 10 - 1000 Ohm

X 100 Ohm untuk mengukur 100 - 1000 Ohm

X 1K Ohm untuk mengukur 1K - 100K Ohm

X 10K Ohm untuk mengukur 10K - 5M Ohm


3. Arus / Ampere (A)


Pengukuran ampere digunakan untuk mengetahui sebrapa besar dan kuat arus yang mengalir.

Cara mengukurnya :
Jarum merah untuk arus (+) / Api.
Jarum hitam untuk arus (-) / massa.

Mendapat beban (jalur vvc +).
Sementara arus dari sumber tegangan.
langsung mendapat beban (jalur vvc -).

Sesuaikan Besar/kecilnya nilai batas ukur dengan skala yang tercantum,

Rumus penting :

P = I X V                   V = I X R
V = P : I                    R = V : I
I = P : V                    I = V X R


Komentar

Postingan Populer